Bencana alam yang terjadi silih berganti pada akhir-akhir ini memang menuntut gerak cepat dari berbagai pihak; mulai dari pemerintah (baik daerah maupun pusat), Bazarnas, BNPB, LSM, lembaga-lembaga pemerintahan, serta seluruh warga masyarakat yang ada. Bencana alam yang terjadi sekarang ini seringkali tidak dapat diprediksi. Contohnya letusan gunung merapi di Sleman-Yogyakarta dan tsunami di Mentawai. Tidak bisa dipungkiri negara kita ini memang termasuk wilayah yang sangat rawan akan bencana alam. Untuk itu perlu selalu ada kesiagaan dari berbagai kalangan. Kesiagaan Pemerintah saja terbukti tidak cukup efektif dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam di tanah air. Dalam hal ini tentu perlu adanya partisipasi serta peran serta aktif dari para mahasiswa.
Ketika bencana alam datang silih berganti seperti sekarang ini, para mahasiswa harus siap turut serta aktif dalam penanganan bencana di tanah air. Baik itu diminta maupun atas keikhlasan dan kesadaran diri. Kita sebagai mahasiswa harus menjadi mahasiswa yang siaga bencana, dalam artian tanggap jika suatu waktu terjadi bencana. Bukan justru menyelamatkan diri sendiri saat bencana terjadi, namun sebagai mahasiswa harus turut berperan aktif dalam melakukan evakuasi terhadap para korban bencana. Atau paling tidak para mahasiswa bisa menjadi relawan maupun koordinator di lokasi bencana.
Di sisi lain kita para mahasiswa juga bisa berpartisipasi sebagai dermawan. Tentu bukan seberapa besar jumlah uang atau nilai barang yang disumbangkan. Namun yang lebih penting adalah keikhlasan berbagi dan nilai guna dari apa yang kita sumbangkan itu. Bisa berupa makanan, pakaian, obat-obatan, dsb. Sebagai mahasiswa yang memiliki banyak jaringan kita juga bisa menjadi relawan/coordinator dalam pengumpulan dana bantuan untuk para korban bencana alam di tanah air. Bisa melalui posko-posko mahasiswa ataupun aksi penggalangan dana di masyarakat.