Seperti halnya kisah sukses Bill Gates dengan microsoftnya, Zuckerberg, CEO dan pencetus facebook, juga juga diawali dari impian yang luar biasa. Bill Gates ketika membangun Microsoft waktu itu dari sebuah garasi. Dan dahsyatnya Bill Gates kala itu sudah mencanangkan impian yang luar biasa, yaitu pada suatu saat nanti siapapun di dunia ini yang menggunakan komputer personal, mereka tidak akan bisa lepas dari microsoft. Akhirnya apa yang terjadi ? Impian itu kini benar-benar nyata terwujud! Hampir semua pengguna komputer personal di dunia ini menggunakan produk microsoft, terutama microsoft windows.
Zuckerberg tidak kalah gila. Dari sebuah kamar di asrama mahasiswa Harvard, dia ingin menjadikan facebook menjadi standar komunikasi di planet ini, yang digunakan di mana-mana, dapat digunakan semudah menggunakan telepon, namun lebih interaktif dan multidimensi, sehingga sangat diperlukan oleh semua orang. Zuckerberg ingin ‘tidak ada manusia di planet ini yang bisa meninggalkan facebook!”. Mungkin jika sekarang tidak ada facebook kita pikir itu sebuah mimpi gila. Tapi mimpi besar itulah yang menempatkan seorang Zuckerberg sekarang sebagai anak muda yang konon terkaya di jagad ini.
Bahkan Forbess ditahun 2008 menobatkan Zuckerberg yang kelahiran tahun 1984 ini sebagai “[the] youngest billionaire on earth and possibly the youngest self-made billionaire ever,” dengan kekayaan sebesar $1.5 billion USD. Sedang Majalah Time menobatkan Zuckerberg sebagai salah satu The World’s Most Influential People of 2008. Memang ada yang mencoba menanyakan siapa yang lebih cerdas, Bill Gates atau Mark Zuckerberg. Sama-sama cerdaskah mereka? Atau sama-sama tidak cerdas? Nampaknya pertanyaan tersebut tak ada artinya sama sekali buat keduanya. Bahkan mereka tidak mempedulikannya. Keduanya baik Bill Gates ataupun Mark Zuckerberg memang sekolah di Harvard, yang konon sekolahnya orang-orang cerdas. Namun sama-sama tidak lulus alias dropout.
Bill Gates terpaksa dropout karena sibuk mengembangkan microsoft. Waktu itu om Bill Gates tidak mau kuliah, karena kuliah mengganggunya mewujudkan impian besarnya itu. Dibangunnya microsoft dari bisnis kelas garasi, sampai akhirnya sekarang menjadi kelas dunia. Mark Zuckerberg pun juga demikian. Dia lebih memilih fokus pada impiannya dari hal kecil, yaitu mulai dari membuat social network untuk anak-anak kampus. Dan kini kita semua tahu social network impian Mark Zuckerberg tersebut sekarang seperti telah menjadi world class, yaitu Facebook.
Keberhasilan Bill Gates maupun Mark Zuckerberg sama-sama menghadapi tudingan miring bahwa mereka mencuri ide temannya. Tapi itu tidak penting buat mereka, karena apapun kata orang, buktinya mereka bisa mentransformasi ide menjadi sesuatu. Mereka berhasil mentransformasi “think” menjadi “thing”. Dari sedikit tulisan ini memberi pelajaran kepada kita semua bahwa untuk menjadi besar kita harus berani bermimpi besar. Tapi bukan sekedar mimpi kosong belaka. Kita harus berani mewujudkannya, walau harus memulai dari langkah yang paling kecil. Kalau kita punya ide, jangan dibiarkan saja. Ide adalah bahan baku yang harus diolah menjadi barang jadi. Wujudkan apa yang ada dalam pemikiran kita. BERANI BERMIMPI! BERANI MEWUJUDKANNYA!