Cipta Cinta Damai @ Citizen Journalism_AD99
Anda tahu kota Purworejo?
Okey, saya yakin pasti anda sekalian ada yang sudah pernah dengar yang namanya kota Purworejo, atau bahkan mungkin pernah mengambah langsung tanah Purworejo. Pada kali ini saya sebagai seorang Citizen Blogger Journalizm asal Purworejo akan mencoba sedikit membahas tentang Pesona dan seluk beluk kota Purworejo.
Kabupaten Purworejo (Bahasa Jawa: purwareja), adalah sebuah kabupaten yang cukup dikenal di Provinsi Jawa Tengah. Ibukota berada di kota Purworejo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang di utara, Kabupaten Kulon Progo (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di timur), Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Kebumen di sebelah barat.
Bagian selatan wilayah Kabupaten Purworejo merupakan dataran rendah. Bagian utara berupa pegunungan, bagian dari Pegunungan Serayu. Di perbatasan dengan DIY, membujur Pegunungan Menoreh. Purworejo berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa. Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api, dengan stasiun terbesarnya di Kutoarjo.
Sejarah singkat Kota Purworejo
Salah satu bukti yang merupakan tonggak sejarah kota Purworejo yaitu Prasasti Kayu Ara Hiwang. Prasasti Kayu Ara Hiwang ditemukan di Desa Boro Wetan (Kecamatan Banyuurip), jika dikonversikan dengan kalender Masehi adalah tanggal 5 Oktober 901. Ini menunjukkan telah adanya pemukiman sebelum tanggal itu. Bujangga Manik, dalam petualangannya yang diduga dilakukan pada abad ke-15 juga melewati daerah ini dalam perjalanan pulang dari Bali ke Pakuan. Pada masa Kesultanan Mataram hingga abad ke-19 wilayah ini lebih dikenal sebagai Bagelen (dibaca /ba·gə·lɛn/). Saat ini Bagelen malah hanya menjadi sebuah kecamatan di kabupaten ini. Setelah Kadipaten Bagelen diserahkan penguasaannya kepada Hindia-Belanda oleh pihak Kesultanan Yogyakarta (akibat Perang Diponegoro), wilayah ini digabung ke dalam Karesidenan Kedu dan menjadi kabupaten. Belanda membangun pemukiman baru yang diberi nama Purworejo sebagai pusat pemerintahan (sampai sekarang) dengan tata kota rancangan insinyur Belanda, meskipun tetap mengambil unsur-unsur tradisi Jawa. Kota baru ini adalah kota tangsi militer, dan sejumlah tentara Belanda asal Pantai Emas (sekarang Ghana), Afrika Barat, yang dikenal sebagai Belanda Hitam dipusatkan pemukimannya di sini. Sejumlah bangunan tua bergaya indisch masih terawat dan digunakan hingga kini, seperti Masjid Jami' Purworejo (tahun 1834), rumah dinas bupati (tahun 1840), dan bangunan yang sekarang dikenal sebagai Gereja GPIB (tahun 1879).Alun-alun Purworejo, seluas 6 hektar, konon adalah yang terluas di Pulau Jawa. Mau buktikan? Silahkan berkunjung ke Purworejo, hehehe...
Terus apa sih Pesona dari sebuah Kota Purworejo?
Dalam bidang pariwisata, purworejo mengandalkan pantainya di sebelah selatan yang bernama "Pantai Ketawang", "Pantai Jatimalang". di samping itu ada pula pesona gua-gua yang indah dan menantang , seperti "Gua Selokarang" dan "Sendang Sono". Di Sendang Sono (artinya : Kolam dibawah pohon Sono) masyarakat mempercayai bahwa mandi disendang tersebut akan dapat mempertahankan keremajaan. Goa Seplawan, terdapat di kecamatan Kaligesing. Goa ini banyak diminati wisatawan karena keindahan goa yang masih asli dan juga keindahan pemandangan alamnya serta hasil buah durian dan kambing ettawa sebagai salah satu ciri khas hewan ternak di Kabupaten Purworejo. Disamping itu, terdapat juga air terjun "Curug Muncar" dengan ketinggian ± 40m yang terletak di kecamatan Bruno dengan panorama alam yang masih alami. gua pencu di desa ngandagan,merupakan bentuk benteng seperti gua pada zaman belanda; dan pada masa itu gua pencu pernah didatangi oleh presiden sukarno. Tapi sekarang sudah tidak terawat karena (MAAF) kurang pedulinya aparatur pemerintahan desa. Dan jika anda ingin menikmati suasana sejuknya alam di sana anda tinggal melanjutkan perjalanan ke utara, karena di sana anda dapat menemukan hutan pinus yang sangat sejuk dan dingin dengan panorama pegunungan dimana hamparan ladang petani yang permai dapat kita lihat.
KESENIAN Purworejo
Daya tarik lain dari kota Purworejo yaitu kesenian. Purworejo memiliki kesenian yang khas, yaitu dolalak. Dolalak merupakan tarian tradisional Purworejo yang diiringi musik perkusi tradisional seperti : Bedug, rebana, kendang, dsb. Tari dolalak merupakan tarian khas daerah Purworejo. Tari ini merupakan percampuran antar budaya Jawa dan budaya barat. Pada masa penjajahan Belanda, para serdadu Belanda sering menari-nari dengan menggunakan seragam militernya dan diiringi dengan nyanyian yang berisi sindiran sehingga merupakan pantun. Kata dolalak sebenarnya berasal dari notasi Do La La yang merupakan bagian dari notasi do re mi fa so la si do yang kemudian berkembang dalam logat Jawa menjadi Dolalak yang sampai sekarang ini tarian ini menjadi Dolalak. Satu kelompok penari terdiri dari 12 orang penari, dimana satu kelompok terdiri dari satu jenis gender saja (seluruhnya pria, atau seluruhnya wanita). Kostum mereka terdiri dari : Topi pet (seperti petugas stasiun kereta), rompi hitam, celana hitam, kacamata hitam, dan berkaos kaki tanpa sepatu (karena menarinya di atas tikar). Biasanya para penari dibacakan mantra hingga menari dalam kondisi trance (biasanya diminta untuk makan padi, tebu, kelapa,dsb).Ketika dalam kondisi kesurupan (tak sadar) kadang hingga ada yang sampai makan beling kaca, bunga, dll.
Dzikir Saman mengadopsi kesenian tradisional aceh dan bernuansa islami, dengan penari yang terdiri dari 20 pria memakai busana muslim dan bersarung, nama Dzikir Saman diambil dari kata samaniyah (arab, artinya : sembilan), yang dimaksudkan sembilan adegan dzikir. diiringi musik perkusi islami ditambah kibord dan gitar. pada jeda tiap adegan disisipi musik-musik yang direquest oleh penonton). Ada pula kesenian Kuda Lumping (Jawa : jaran kepang). Masih penasaran? Ayo mampir ke kota Purworejo. hehehe...
Apakah Purworejo punya Tokoh-tokoh Nasioanal yang bisa di banggakan?
Yupz, kabupaten dimana pernah tinggal Pahlawan Nasioanal almarhum Sarwo Edhie Wibowo yang merupakan mertua dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memang mempunyai beberapa tokoh Nasioanal, bahkan kini telah abadi menjadi para Pahlawan Nasional. Dari catatan sejarah yang berhasil Penulis dapatkan diantaranya yaitu: Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani (pahlawan revolusi); Letnan Jenderal Urip Sumohardjo Oerip Soemohardjo (pendiri TNI); Danurwindo (mantan pemain dan pelatih Timnas Indonesia, asli Kutoarjo); Bapak Erman Suparno (mentri Tenaga Kerja Kabinet Indonesia Bersatu jilid I); Wage Rudolf Soepratman (pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya", masih menjadi perdebatan).
Wisata Kuliner apa yang terkenal di Purworejo?
Jika Anda berkunjung ke Purworejo banyak sekali wisata kuliner yang merupakan ciri khas dari kota asal Ibu Negara ini. Diantaranya yaitu :
* Geblek : makanan yang terbuat dari tepung singkong yang dibentuk seperti cincin, digoreng gurih
* Lanting : makanan ini bahan dan bentuknya hampir sama dengan geblek, hanya saja ukurannya lebih kecil. Setelah digoreng lanting terasa lebih keras daripada geblek. Namun tetap terasa gurih dan renyah.
* Krimpying : Makanan ini berbahan dasar singkong, seperti lanting tapi berukuran lebih besar dan lebih keras, berwarna krem, bentuknya bulat tidak seperti lanting yang umumnya berbentuk seperti angka delapan.Rasa makanan ini gurih.
* Tiwul punel: Terbuat dari gaplek ubi kayu
* Dawet Hitam: sejenis cendol yang berwarna hitam, sangat digemari pemudik dari Jakarta, dan luar kota lainnya
* Clorot : makanan terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dimasak dalam pilinan daun kelapa.
* Rengginang : gorengan makanan yang terbuat dari ketan yang dimasak, berbentuk bulat, gepeng.
* Kue Satu : Makanan ini terbuat dari tepung ketan, berbentuk kotak kecil berwarna krem, dan rasanya manis.
* Kue Lompong : Berwarna hitam, dari gandum berisi kacang dan dibugkus dengan daun pisang yang telah coklat (klaras)
* Tahu Kupat (beberapa wilayah menyebut "kupat tahu"), sebuah masakan yang berbahan dasar tahu dengan bumbu pedas yang terbuat dari gula jawa cair dan sayuran seperti kol dan kecambah.
Itulah beberapa makanan khas dari Purworejo yang siap memanjakan lidah dan membuat Anda ketagihan pastinya. Dijamin Maknyus...hehehe
MASIH PENASARAN dengan 1001 Pesona Kota PURWOREJO "Berirama"???
Kalau memang masih penasaran jangan lupa ayo berkunjung ke Kota Purworejo. Dijamin Anda gak bakal kecewa. Jangan lupa beli oleh-olehnya mampir di Warung Pundensari, pinggir jalan ( hehehe...promosi). Bagi para wartawan cetak ataupun TV, citizen journalism, backpackers, dan mungkin juga produser; ayo silahkan berkunjung ke Purworejo. Kota Purworejo sangat kaya akan inspirasi, budaya dan pesona lainnya. Atau mungkin para produser yang mau kontrak mas Cipta jadi artis juga bisa. LhOo....wkwkwk
Ditulis oleh Cipta Cinta Damai AD99
Citizen Journalism ANGKATAN DAMAI
Tulisan ini dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta
Dilarang meng-copy paste tulisan ini tanpa se-izin dan lisensi dari penulis Cipta Cinta Damai AD99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar