Berbicara tentang Jogja memang tidak pernah ada habisnya. Segala sisi kehidupan yang ada di Jogja mulai dari yang gelap hingga yang terang menarik untuk diperbincangkan. Apalagi sambil jagongan menikmati secangkir kopi di angkringan yang ada di Jogja. Dalam balutan suasana malam kota Jogja yang begitu khas, sambil menikmati secangkir kopi obrolan pun mengalir begitu saja. Mulai dari yang obrolannya serius, guyonan, nyleneh, hingga bahkan obrolan yang ngalor-ngidul nggak jelas arahnya. Semuanya terjadi dalam jagongan atau obrolan bersama secangkir kopi khas Jogja itu.
Ialah kopi “joss”, yang tidak asing lagi bagi sebagian kalangan kopi-ers atau pecinta kopi Indonesia. Kopi joss khas Jogja merupakan kopi yang pada saat penyajiannya masih panas kemudian dicelupkan arang membara di dalamnya. Saat dicelupkan arang yang panas membara tersebut akan mengeluarkan bunyi ngejos: Jawa. Sehingga terkenal dengan sebutan kopi Joss. Aroma kopi Joss ini begitu khas karena berpadu dengan aroma arang. Anda tidak perlu khawatir mengenai kebersihan arang yang digunakan, karena arangnya langsung diambil dari anglo sehingga terjamin kebersihannya. Konon kopi joss ini juga bisa menjadi antioksidan yang berguna sebagai penyerap racun dalam tubuh. Entahlah?
Kopi joss dapat dijumpai di Kota Jogja biasanya pada malam hari. Bila Anda penasaran dan tertarik untuk mencobanya, Anda bisa berkunjung ke angkringan yang terletak di dekat stasiun Tugu, agak ke timur dan persis di utara rel kereta. Dari arah Malioboro atau Stasiun Tugu, Anda bisa berjalan ke utara hingga menemukan jalan (gang) kecil ke arah barat. Di sekitar jalan (gang) kecil itulah pada malam hari biasanya banyak pedagang angkringan yang menjajakan kopi joss khas Jogja.
Salah satu angkringan yang menjajakan kopi Joss yaitu Angkringan Lik Man. Angkringan Lik Man ini cukup legendaris dan terkenal. Konon pedagangnya merupakan generasi awal pedagang angkringan pertama di Yogyakarta yang berjualan sejak tahun 1950-an. Di sana para pengunjung bisa menikmati suasana khas malam di Jogja sambil nyruput mantapnya kopi joss. Tempat duduknya pun Anda bisa memilih sendiri, mau lesehan di tikar yang sudah disediakan atau duduk di dekat bakul. Terserah selera para pengunjung, yang jelas wajib menjaga budaya angkringan. Yaitu toleransi (tepo sliro), kemauan untuk berbagi dan menjaga perasaan orang lain (biso rumongso).
Para pengunjung yang biasanya menyempatkan diri datang untuk menikmati kopi Joss di angkringan sederhana itu berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari para seniman, wartawan, mahasiswa, masyarakat umum, beberapa tokoh artis, hingga bahkan pejabat. Soal harga kopi khas Jogja ini Anda tak perlu khawatir, karena harganya sangat merakyat. Menikmati kopi Joss khas Jogja rasanya kurang lengkap tanpa mencicipi aneka panganan unik yang ada di angkringan. Seperti sego kucing dengan lauk oseng tempe atau sambal teri, jadah bakar, mendoan (tempe goreng tepung), tempe bacem, tahu susur, dan aneka gorengan lainnya.
Anda penasaran dan ingin mencobanya? Datang saja langsung ke Jogja dan manjakan lidah Anda dengan mencicipi mantapnya kopi joss sambil mendengarkan nyanyian serta alunan musik khas para seniman jalanan kota Jogja. Pastikan menjadi pengalaman dan kenangan yang tak kan terlupakan. Selamat menikmati Kota Jogja dalam secangkir kopi joss.