Jumat, 01 Juni 2012

I Love Hujan, Hujan is Romantis

Hujan, di satu sisi dipuja-puja kehadirannya namun di sisi lain juga terkadang dicela hingga bahkan dihujat. Hujan terkadang dicela atau dihujat karena kerapkali dianggap sebagai pembawa malapetaka. Seperti tanah longsor, banjir, kerusakan jalan, dan sebagainya. Banyak ibu rumah tangga yang mengeluh jemuran pakaiannya tak kunjung kering karena hujan, Tidak jarang orang yang mengeluh batal bepergian atau melakukan aktivitas outdoor gara-gara hujan. Ada lagi pedagang yang merasa merugi lagi-lagi karena hujan. Wah sial bener jadi hujan ya, hehe 

Jika kita renungi sebenernya banyak sekali sis-sisi positif dari hujan. Yang tidak sepatutnya terus-terusan kita hujat dan kita maki. Hujan itu adalah sahabat para Pak Tani. Tanpa ada hujan kemungkinan tanaman Pak Tani terancam kekeringan dan akhirnya mati. Hujan membuat tanaman-tanaman kembali tumbuh bersemi, bertunas lagi. Sawah-sawah kembali basah siap dan menyuburkan tanaman padi Pak Tani. Sungai-sungai pun kembali mengalir dengan deras. Membuat ikan-ikan menari-nari di dalamnya. 

Hujan, memang tidak selamanya membawa petaka. Sebab petaka itu lebih dikarenakan ulah para manusia sendiri yang kurang menjaga alam. Coba kita rasakan saat hujan turun. Bukankah sebenernya hujan itu begitu romantis? Tidak percaya? Coba kita renungkan bersama kawan. Mungkin sebagian dari kalian pernah kehujanan di perjalanan saat bersama kekasih tercinta. Akhirnya berteduh bersama menikmati indahnya hujan. (tapi khusus bagi yang punya pacar nih,yang belum punya pacar jangan ngiri ya, hehehe ). 

Hujan yang turun malam hari, juga mampu menghadirkan romantisme yang lebih spesial lagi. Khususnya bagi kita yang tinggal di pedesaan, saat hujan turun malam hari biasanya akan diiringi dengan bunyi katak (kodok) yang bersahut-sahutan. Ditambah senandung merdu jangkrik yang berpadu dengan suara rintik hujan di atas genting. Coba kalian rasakan, paling tidak seperti menikmati alunan music jazz yang begitu harmoni ( hehe, lebay dikit nggak papa ya ) 

Tidak hanya itu, suasana ketika hujan paling enak buat ngumpul bareng sama keluarga, sahabat, atau orang-orang terkasih sambil menikmati secangkir teh atau kopi hangat. Ditambah panganan pelengkap yang serba hangat, semisal jagung bakar. Obrolan pun akan mengalir tak terasa bersama rintik hujan yang terus berjatuhan. Suasana hujan itu bagiku memberikan sensasi tersendiri buat ngumpul bareng. Nah sekarang kita bisa merasakan bahwa hujan itu sebenarnya romantic kok. 

Hujan itu berkah yang patut kita syukuri bersama. Ada berjuta kisah romantis yang dibawa ataupun ditebarkannya bersama rintik-rintik hujan yang jatuh ke bumi. Tidak perlu lagi takut, sebal, menghujat maupun mengeluh saat hujan turun. Sebab hujan menawarkan pelangi yang begitu indah diantara pekat mendungnya yang menyeramkan. Bukankah amat disayangkan jika menjadikan hujan sebagai kambing hitam atau alasan atas rasa malas kita? 

Kawan, saat musim hujan telah tiba, jangan pernah bersedih hati ataupun berkeluh kesah ya. Tetap semangat bergembira menyambut datangnya hujan. Dan mari ciptakan kisah-kisah romantis bersama datangnya hujan. I love hujan…